Saya akan menggambarkan mengenai berpasangan itu sendiri,,
waktu saya masih bekerja di perusahaan ½ BUMN pernah ada seorang rekan, sahabat saya yang bertipe ambisius, optimis, dan yakin akan kemampuannya, tetapi dia mempunyai karakter yang sangat “kakuk” dalam berinteraksi dengan wanita, sehingga banyak wanita yang memandang minus sahabat saya tersebut. Pada saat itu pernah di bercanda-I oleh rekan2 kerja kami “ciiieeeee” setiap dia berbicara dengan sosok wanita yang kalau saya lihat memang ada karismanya tetapi kok sepertinya terlalu “emosi” jikalau berhadapan teman saya ini. Selidik punya selidik ternyata info yang berkembang adalah sahabat saya ini pernah menyukai dan mengajak menikah wanita tersebut dengan kondisi pada saat itu mereka baru mengenal dalam suatu program perusahaan kami. Kalau saya menganalisa dua-duanya salah karena sahabat saya terlalu buru-buru dan belum sempat “mengenalkan” dirinya yang sebenarnya dan sang wanita juga salah karena terlalu cepat “emosi” jikalau berbicara dengannya.
waktu saya masih bekerja di perusahaan ½ BUMN pernah ada seorang rekan, sahabat saya yang bertipe ambisius, optimis, dan yakin akan kemampuannya, tetapi dia mempunyai karakter yang sangat “kakuk” dalam berinteraksi dengan wanita, sehingga banyak wanita yang memandang minus sahabat saya tersebut. Pada saat itu pernah di bercanda-I oleh rekan2 kerja kami “ciiieeeee” setiap dia berbicara dengan sosok wanita yang kalau saya lihat memang ada karismanya tetapi kok sepertinya terlalu “emosi” jikalau berhadapan teman saya ini. Selidik punya selidik ternyata info yang berkembang adalah sahabat saya ini pernah menyukai dan mengajak menikah wanita tersebut dengan kondisi pada saat itu mereka baru mengenal dalam suatu program perusahaan kami. Kalau saya menganalisa dua-duanya salah karena sahabat saya terlalu buru-buru dan belum sempat “mengenalkan” dirinya yang sebenarnya dan sang wanita juga salah karena terlalu cepat “emosi” jikalau berbicara dengannya.
Dan ketika kami satu divisi dalam pekerjaan saya baru mengenal siapakah sahabat saya yang ternyata manusia yang mempunyai kemampuan yang luar biasa, pengetahuan akan agamanya sangatlah luar biasa, pemahaman dalam beberapa bahasa sangat hebat, kalau tidak salah dia menguasai beberapa bahasa asing. Bahkan pernah “internship” di London; can you imagine that?? Masalah materi jangan ditanyakan, relasi juga jangan ditanyakan, akan tetapi kekurangannya adalah beliau berbicara sangat lantang dan terlalu “kakuk” dengan wanita (sepertinya saya juga) *haha..
Setelah beberapa tahun dia mengejar-ngejar wanita tersebut dan wanita itu pun tetap bersikeras tidak mau dengannya (padahal sahabat saya ini orangnya kalau memberi perhatian ke wanita itu normal kok seperti lelaki lain tidak ada unsur pemaksaan akan tetapi mungkin wanitanya sudah risih). Nah pada saat yang tak terduga bertemu dengan sahabat saya pada malam hari, dia kebetulan dari tempat kost nya mau ke Gramedia dan saya baru pulang kantor larut malam (jgn pada bingung yah, sahabat saya ini udah pulang duluan ke tempat kostnya dibelakang kantor dan saya masih nongkrong di basement ngobrol2 sama satpam sambil menunggu hujan reda); dan terucaplah omongan saya mengenai wanita tersebut dan akhirnya saya memberikan pandangan intinya seperti ini;
“elo adalah seorang yang multi talented, dan kalau elo mau mendekati wanita berilah sifat yang lemah lembut dan tenang saja jangan terlalu kakuk buatlah diri elo itu rileks serileksnya,, kalo emang dia ga mau sama elo kenapa harus dipaksakan, elo bisa mencari yang lebih,, syukur2 lo mendapatkan wanita idaman elo. Elo sudah cukup berusaha dan dia sudah menolak usaha elo ya sudahlah bro. Insya Allah lo akan mendapatkan wanita yang baik dan sholehah, percaya sama Allah aja ye bro”
Entah setelah pertemuan tak sengaja di tengah jalan tersebut kemudian beliau selalu merasa lebih hidup dan cara berbicaranya mulai teratur dan Alhamdulillahnya ternyata mendapatkan sosok wanita yang benar ternyata lebih cantik, baik dan sholehah, and finally menikah juga,, hebat sekali dalam perkenalan sebentar langsung menikah. Dan hari ini saya mendapatkan kabar dari beliau dia sudah menjadi seorang ayah dengan anak yg lahir adalah seorang lelaki. I just wanna say; “congrats mate, saya selalu mendoakan putra pertama ini menjadi anak yg sholeh, bertaqwa terhadap Allah Swt dan pintar seperti bapaknya”
Kesimpulannya adalah; Apa yang kita sangka adalah baik belum tentu baik di hadapan Allah; dan kita harus yakin akan bantuan dari Allah akan datang.
“Allah sudah menyiapkan pasangan-pasangan ataupun jodoh untuk kita, semua itu tinggal kita menyadari atau tidak akan hal tersebut”
