Kabupaten Lebak,
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di utara, Provinsi Jawa Barat di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Pandeglang di barat. Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak pada bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai terpanjang di Banten. Baduy merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki Kabupaten Lebak dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara karena memiliki keunikan tersendiri. (id.wikipedia.org)
Kabupaten
Lebak terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5
kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Rangkasbitung, yang berada di bagian
utara wilayah kabupaten. Kota ini dilintasi jalur kereta api Jakarta-Merak.
"Menurut
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani, Dari 8.650 hektare sawah itu dipastikan
seluas 4.650 hektare bisa diselamatkan dengan pengairan
menggubakan pompa. Sedangkan 4.000 hektare terancam gagal panen." (mediaindonesia.com)
Dimana
terdapat 19 kecamatan yang mengalami kekeringan antara lain Kecamatan
Wanasalam, Cilograng, Malingping, Panggarangan, Cihara, Rangkasbitung, Cibadak,
Sajira, Cimarga, Muncang, Cipanas, Warunggunung, Cileles, Cijaku,
Gunungkencana, Leuwidamar, Cikulur, Bojongmanik dan Cijaku. Sedangkan, areal
persawahan yang dilanda kekeringan dan mengalami gagal panen tersebar di 17
kecamatan.
Kekeringan
suatu wilayah merupakan bentuk yang akan memberikan domino effect (baik dari segi kesehatan, segi
ekonomi dan segi produksi pangan) bagi masyarakat, karena kebutuhan utama dari manusia sangat
memerlukan air dalam kehidupannya. fungsi air digunakan
untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari; baik untuk minum,
mencuci, mandi, menyiram tanaman, irigasi, dsb.
Mengingat
2/3 tubuh manusia terdiri dari air
dimana menurut Jeffrey utz (madsci.org)
bahwa setiap orang memiliki perbedaan dalam persentase air yg dikandung oleh tubuhnya,
dimana terdapat tiga kemungkinan alasan untuk tersebut yakni; (1) Bayi (baru
lahir 78%) dan anak-anak (umur satu tahun 65%) memiliki kandungan air dari orang dewasa; (2) Perempuan
dewasa (55%) memiliki kandungan air
kurang dari pria dewasa (60%); (3) Orang gemuk memiliki lebih sedikit kandungan
air daripada orang kurus.
Karena hal tersebut kebutuhan akan air sangat besar, dengan adanya sumber
air minum yang bersih dapat
memenuhi pemenuhan kebutuhan air
dalam tubuh serta memberikan manfaat untuk kesehatan. Umumnya, masyarakat pedesaan
masih bisa menggunakan air sungai
yang jernih untuk dimanfaatkan sebagai sumber air memenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat
dilihat foto disamping kanan warga yang mengantri di sejumlah titik mata air yang berada di desa adat
Bawomataluo, Nias, Sumatera Utara dengan penduduk 6.000 jiwa yang berada diatas
bukit (nationalgeographic.co.id).
Banyak warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,
memanfaatkan sejumlah sungai, karena krisis air bersih sejak beberapa bulan lalu. "Kami terpaksa
berjalan kaki empat kilometer menuju Sungai Ciberang untuk mengambil air," kata
Jenal, warga Calungbungur, Kabupaten Lebak.” (klikheadline.com).
Kemudian bagaimana dengan masyarakat pedesaan
yang dalam posisi kekeringan Dapat dilihat foto disamping kanan dimana warga
dilanda kekeringan diareal pertaniannya. (mediaindonesia.com)
Dari
beberapa permasalahan tersebut, maka diperlukannya pengelolaan sumber mata air. Sebenarnya gerakan untuk mengelola
sumber air telah digerakan dari
dahulu dengan macam variasi seperti organisasi dunia WHO (World Health Organization) yang membuat program-program mengenai air baik dari segi kesehatan, pengelolaan air (untuk mandi, minum, dsb),
pengelolaan sanitasi air,
monitoring kualitas air, sumber
mata air, dsb.
Hal
tersebut, kemudian di inisiasi oleh setiap negara, agar masyarakat mereka dapat
merasakan sumber air yang
tergolong berkualitas baik dari segi kejernihan, kebersihan, dan sehat. Di Indonesia sudah banyak
gerakan penghematan air, yang
bertujuan untuk menyelamatkan sumber air
yang telah ada. Gerakan ini dinamakan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) yang dicanangkan oleh
Presiden pada bulan Agustus tahun 2005 lalu dengan tujuan untuk menyelamatkan air yang semakin sulit untuk
diperoleh. Gerakan ini masih sangat aktif dalam melestarikan sumber air, misalnya pada tanggal 30 Nov
2012 kemarin GN-KPA telah membuat program penanaman 1000 (seribu pohon) di
kawasan Cagar Alam Cyclop, Jayapura (toptvpapua.tv).
Selain
itu juga inovasi yang dilakukan oleh WNA (Warga Negara Asing) dari Negara
Perancis, bernama Andre Graff, menggunakan SDA (Sumber Daya Alam) yakni energi
matahari untuk mengalirkan air
dari lembah ke permukiman warga di Desa Patijala Bawah, Kab. Sumba Barat, NTT.
Inovasi yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sederhana dengan
bantuan pompa bertenaga matahari, yang berubah menjadi tenaga listrik sehingga
menarik air
dari sumbernya kemudian dialirkan ke bak penampung warga (metrotvnews.com).
Ada
7 cara penyimpanan air yang biasa
digunakan atau dipakai di daerah pedesaan di Indonesia. Ke-7 cara tersebut
yaitu (warintek.ristek.go.id):
1) Gentong penampungan air cara cetakan (Kapasitas 250
liter).
2) Drum air
cara kerangka kawat (Kapasitas 300 liter).
3) Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 2.500
liter).
4) Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 10.000
liter).
5) Instalasi air bersih pipa bambu metode
tradisional.
6) Instalasi air bersih pipa bambu sistem
pengaliran tertutup.
Umumnya
penyimpanan air yang digunakan
adalah bak penampung yang dibuat dari drum, genteng dan bambu semen. Bahan ini
digunakan karena relatif murah, tahan lama, konstruksi kuat, mudah dibuat,
bahan baku mudah didapat dan air
yang ditampung tidak mudah tercemar.
Tahap
Implementasi dari beberapa inovasi dan alat-alat bantu untuk menggunakan di
Kabupaten Lebak adalah dengan dua metode yang menurut hemat saya yang dapat
digunakan, yakni:
1. Metode Penampungan air hujan.
Metode ini
bermaksud untuk membuat akumulasi dalam menampung air hujan untuk digunakan kembali untuk
penggunaan air untuk taman,
ternak, irigasi, kakus, mandi, dan minum. Ketika air digunakan untuk air minum sebaiknya adalah wadah yang
bersih dan dapat dibersihkan bila diperlukan.
“Rainwater
harvesting (RWH) adalah proses menampung air hujan dan air ini digunakan kembali untuk
berbagai kepentingan, misalnya keperluan irigasi (taman dan kawasan hijau),
mencuci, bilasan toilet, atau bisa juga untuk diminum (setelah diproses
sehingga kualitasnya memenuhi standar air
minum). RWH biasanya diterapkan di area yang curah hujannya lebih dari 200 mm
per tahun, dan Indonesia termasuk di antaranya. Pada dasarnya banyak penduduk
Indonesia yang menerapkan RWH secara tradisional, meletakkan ember atau bak
penampungan di bawah atap untuk menampung air hujan dan kemudian menggunakannya
untuk menyiram tanaman. (green.kompasiana.com).
Umumnya komponen yang diperlukan untuk sistem RWH adalah catchment area (gunakan
atap rumah saja), saluran/pipa (dari atap rumah ke penampungan), filter, tangki
penampungan, dan pompa (jika tangki berada di bawah tanah). Filter yang
digunakan bisa dari yang sederhana seperti sand filter sampai ke filter RO
(reverse osmosis) jika airnya
ingin digunakan sebagai air minum.
(green.kompasiana.com).
Hal ini sama
dengan hasil penelitian Edi Prasetyo Utomo dari Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mampu menginjeksikan air hujan ke tanah sebanyak 700 kali
tangki berkapasitas 5.000 liter. (ristek.go.id).
Dengan
membuat resapan air secara
sederhana yang dkenal dengan nama biopori, yakni lubang-lubang dalam tanah yang
terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya seperti cacing,
perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk
akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah (biopori.com). Dengan membuat manual biopor
tersebut maka akan lebih baik lagi dibuat sumur resapan Sumur Resapan (infiltration well) adalah sumur atau
lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat
meresap ke dalam tanah (Pedoman Umum Pembangunan Sumur Resapan dalam Rangka
Antisipasi Kekeringan). Misalnya membuat sumur resapan diameter 80 cm dengan kedalaman
3 meter untuk menampung air hujan
yang berasal dari saluran air
tadah hujan yang berfungsi untuk meningkatkan daya resap air dalam tanah.
Metode
tersebut akan berhasil dan sukses jika dilakukan bersama-sama antara pelaksana
kabupaten lebak dengan masyarakatnya untuk membangun penampungan air hujan tersebut. Dengan membangun disetiap desa atau kecamatan
minimal 1-3 penampungan air hujan dengan
kapasitas 5.000 liter, membuat sumur resapan disetiap lahan kosong dan biopori.
Air hujan yang telah tertampung dapat
dimanfaatkan untuk dijadikan air
minum, dengan menyaring terlebih dahulu dengan metode yang sederhana (aimyaya.com):
a. Saringan Kain Katun.
Pembuatan
saringan air dengan menggunakan
kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh. air hasil saringan tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik
saringan air ini dapat memberikan
hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan
kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh. Hasil
saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
c. Aerasi
Aerasi
merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke
dalam air maka zat-zat seperti
karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan
bau dari air dapat dikurangi atau
dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan
secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan
melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan
pasir lambat merupakan saringan air
yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada
bagian bawah. air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air
baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan
Pasir Lambat (SPL).
e. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan
pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan
Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air
baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan
pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan
Pasir Cepat (SPC).
f. Gravity-Fed
Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua
tahap. Pertama-tama air disaring
menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air
hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan
Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas
air bersih yang dihasilkan
tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar
dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir
Lambat.
g. Saringan Arang
Saringan
arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah
lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan
rasa yang ada pada air baku. Arang
yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil
yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat
bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF.
h. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan
modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan
tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah
satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan
lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan
air sederhana.
i. Saringan Keramik
Saringan
keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan
dan digunakan untuk keadaan darurat. Air
bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik.
Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai
disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada
dalam air baku akan tertahan dan
lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk
mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan
terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan
dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan
cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan
pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa
Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali
ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
k. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau
belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada
bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian
dasarnya.
Kemudian dari
metode diatas dapat dibuat suatu korelasi dengan alat modern dari produk unilever
yang memiliki teknologi inovasi yang tinggi, yakni pureit, dimana suatu produk cara
mudah, praktis untuk mendapatkan air
minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Metode yang diberikan oleh pureit ini dengan menggunakan 4 tahap
permunian air, sebagai berikut;
(1) Saringan Serat Mikro; Mengilangkan kotoran; (2) Filter Karbon Aktif;
Menghilangkan parasit & pestisida berbahaya (3) Prosesor Pembunuh Kuman;
Dengan 'programmed disinfection
technology' menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
(4) Penjernih; Membuat air jernih, tidak berbau
dengan rasa yang alami. Memang pureit
banyak menguntungkannya yakni tidak perlu memasak air, tidak memakai galon air mineral atau isi ulang sehingga
banyak mendapatkan penghematan untuk pengeluaran rumah tangga. Dengan menuang air mentah kedalam pureit, tidak perlu adanya sambungan
kedalam keran. Pureit memiliki
kapasitas wadah yang lumayan besar dengan 9 liter wadah atas dan 9 liter dalam
wadah transparan. Sehingga air
yang hujan yang telah ditampung kemudian disaring untuk dijadikan air minum, dan dituang kedalam pureit dapat langsung diminum tanpa
harus dimasak terlebih dahulu.
Kesimpulan dan
Saran:
Sumber air adalah salah satu kebutuhan hidup
yang sangat penting bagi masyarakat luas khususnya pedesaan karena mereka lebih
banyak memerlukan air dalam kehidupannya,
seperti pengairan, irigasi, dsb.
Dengan adanya berbagai permasalahan yang timbul baik disebabkan oleh alam musim
kemarau) dan ulah manusia itu sendiri (kurang bijak dalam penggunaan sumber air). Dengan adanya metode-metode yang dapat digunakan dalam
mengatasi kekeringan, sumber air,
dsb, misalnya penampungan air hujan,
biopori dan sumur resapan yang tidak memakan biaya yang besar bagi masyarakat
pedesaan. Semua metode akan berhasil jika terdapat gotong royong yang merupakan
budaya asli Indonesia antara masyarakat, pejabat pedesaan, dan para aparatur
negara.
Dengan adanya
program CSR (Corporate Social
Responsibility) sebaiknya Unilever dengan produk yang memiliki teknologi
dan inovasi yang excellent dapat
meng-hibah-kan produk pureit
kepada masyarakat pedesaan yang sangat membutuhkan air minum berkualitas.



asikkkkk
BalasHapusdapet pure it
Masa siy bro?? haha..
BalasHapusallow mas bowo, pureitnya dah diterima kah? saya belum ni...
BalasHapussalam mas willy, kalo saya kebetulan datang langsung ke gedungnya (ditelpon) untuk datang kesana. kemarin saya tanya, mungkin 3 hari akan setelah dikirim hadiahnya akan sampai ketangan mas.
BalasHapussorry nih baru bales komentarnya. :)