Home » , » “Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup Masyarakat Lebak”

“Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup Masyarakat Lebak”

Written By Unknown on Kamis, 06 Desember 2012 | 12/06/2012 04:02:00 PM


Kabupaten Lebak,
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di utara, Provinsi Jawa Barat di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Pandeglang di barat. Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak pada bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai terpanjang di Banten. Baduy merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki Kabupaten Lebak dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara karena memiliki keunikan tersendiri. (id.wikipedia.org)

Kabupaten Lebak terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Rangkasbitung, yang berada di bagian utara wilayah kabupaten. Kota ini dilintasi jalur kereta api Jakarta-Merak.

"Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani,  Dari 8.650 hektare sawah itu dipastikan seluas 4.650 hektare bisa diselamatkan dengan pengairan menggubakan pompa. Sedangkan 4.000 hektare terancam gagal panen." (mediaindonesia.com)

Dimana terdapat 19 kecamatan yang mengalami kekeringan antara lain Kecamatan Wanasalam, Cilograng, Malingping, Panggarangan, Cihara, Rangkasbitung, Cibadak, Sajira, Cimarga, Muncang, Cipanas, Warunggunung, Cileles, Cijaku, Gunungkencana, Leuwidamar, Cikulur, Bojongmanik dan Cijaku. Sedangkan, areal persawahan yang dilanda kekeringan dan mengalami gagal panen tersebar di 17 kecamatan.

Kekeringan suatu wilayah merupakan bentuk yang akan memberikan domino effect (baik dari segi kesehatan, segi ekonomi dan segi produksi pangan) bagi masyarakat, karena kebutuhan utama dari manusia sangat memerlukan air dalam kehidupannya. fungsi air digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari; baik untuk minum, mencuci, mandi, menyiram tanaman, irigasi, dsb.

Mengingat 2/3 tubuh manusia terdiri dari air dimana menurut Jeffrey utz (madsci.org) bahwa setiap orang memiliki perbedaan dalam persentase air yg dikandung oleh tubuhnya, dimana terdapat tiga kemungkinan alasan untuk tersebut yakni; (1) Bayi (baru lahir 78%) dan anak-anak (umur satu tahun 65%) memiliki kandungan air dari orang dewasa; (2) Perempuan dewasa (55%) memiliki kandungan air kurang dari pria dewasa (60%); (3) Orang gemuk memiliki lebih sedikit kandungan air daripada orang kurus.

Karena hal tersebut kebutuhan akan air sangat besar, dengan adanya sumber air minum yang bersih dapat memenuhi pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh serta memberikan manfaat untuk kesehatan. Umumnya, masyarakat pedesaan masih bisa menggunakan air sungai yang jernih untuk dimanfaatkan sebagai sumber air memenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat dilihat foto disamping kanan warga yang mengantri di sejumlah titik mata air yang berada di desa adat Bawomataluo, Nias, Sumatera Utara dengan penduduk 6.000 jiwa yang berada diatas bukit (nationalgeographic.co.id).

Banyak warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memanfaatkan sejumlah sungai, karena krisis air bersih sejak beberapa bulan lalu. "Kami terpaksa berjalan kaki empat kilometer menuju Sungai Ciberang untuk mengambil air," kata Jenal, warga Calungbungur, Kabupaten Lebak.” (klikheadline.com).

Kemudian bagaimana dengan masyarakat pedesaan yang dalam posisi kekeringan Dapat dilihat foto disamping kanan dimana warga dilanda kekeringan diareal pertaniannya. (mediaindonesia.com)

Dari beberapa permasalahan tersebut, maka diperlukannya pengelolaan sumber mata air. Sebenarnya gerakan untuk mengelola sumber air telah digerakan dari dahulu dengan macam variasi seperti organisasi dunia WHO (World Health Organization) yang membuat program-program mengenai air baik dari segi kesehatan, pengelolaan air (untuk mandi, minum, dsb), pengelolaan sanitasi air, monitoring kualitas air, sumber mata air, dsb.

Hal tersebut, kemudian di inisiasi oleh setiap negara, agar masyarakat mereka dapat merasakan sumber air yang tergolong berkualitas baik dari segi kejernihan, kebersihan, dan sehat. Di Indonesia sudah banyak gerakan penghematan air, yang bertujuan untuk menyelamatkan sumber air yang telah ada. Gerakan ini dinamakan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) yang dicanangkan oleh Presiden pada bulan Agustus tahun 2005 lalu dengan tujuan untuk menyelamatkan air yang semakin sulit untuk diperoleh. Gerakan ini masih sangat aktif dalam melestarikan sumber air, misalnya pada tanggal 30 Nov 2012 kemarin GN-KPA telah membuat program penanaman 1000 (seribu pohon) di kawasan Cagar Alam Cyclop, Jayapura (toptvpapua.tv).

Selain itu juga inovasi yang dilakukan oleh WNA (Warga Negara Asing) dari Negara Perancis, bernama Andre Graff, menggunakan SDA (Sumber Daya Alam) yakni energi matahari untuk mengalirkan air dari lembah ke permukiman warga di Desa Patijala Bawah, Kab. Sumba Barat, NTT. Inovasi yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sederhana dengan bantuan pompa bertenaga matahari, yang berubah menjadi tenaga listrik sehingga menarik  air dari sumbernya kemudian dialirkan ke bak penampung warga (metrotvnews.com).

Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa digunakan atau dipakai di daerah pedesaan di Indonesia. Ke-7 cara tersebut yaitu (warintek.ristek.go.id):
1)   Gentong penampungan air cara cetakan (Kapasitas 250 liter).
2)   Drum air cara kerangka kawat (Kapasitas 300 liter).
3)   Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 2.500 liter).
4)   Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 10.000 liter).
5)   Instalasi air bersih pipa bambu metode tradisional.
6)   Instalasi air bersih pipa bambu sistem pengaliran tertutup.
7)   Bak penampungan sumber air/mata air.

Umumnya penyimpanan air yang digunakan adalah bak penampung yang dibuat dari drum, genteng dan bambu semen. Bahan ini digunakan karena relatif murah, tahan lama, konstruksi kuat, mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan air yang ditampung tidak mudah tercemar.

Tahap Implementasi dari beberapa inovasi dan alat-alat bantu untuk menggunakan di Kabupaten Lebak adalah dengan dua metode yang menurut hemat saya yang dapat digunakan, yakni:
1.    Metode Penampungan air hujan.
Metode ini bermaksud untuk membuat akumulasi dalam menampung air hujan untuk digunakan kembali untuk penggunaan air untuk taman, ternak, irigasi, kakus, mandi, dan minum. Ketika air digunakan untuk air minum sebaiknya adalah wadah yang bersih dan dapat dibersihkan bila diperlukan.

“Rainwater harvesting (RWH) adalah proses menampung air hujan dan air ini digunakan kembali untuk berbagai kepentingan, misalnya keperluan irigasi (taman dan kawasan hijau), mencuci, bilasan toilet, atau bisa juga untuk diminum (setelah diproses sehingga kualitasnya memenuhi standar air minum). RWH biasanya diterapkan di area yang curah hujannya lebih dari 200 mm per tahun, dan Indonesia termasuk di antaranya. Pada dasarnya banyak penduduk Indonesia yang menerapkan RWH secara tradisional, meletakkan ember atau bak penampungan di bawah atap untuk menampung air hujan dan kemudian menggunakannya untuk menyiram tanaman. (green.kompasiana.com). Umumnya komponen yang diperlukan untuk sistem RWH adalah catchment area (gunakan atap rumah saja), saluran/pipa (dari atap rumah ke penampungan), filter, tangki penampungan, dan pompa (jika tangki berada di bawah tanah). Filter yang digunakan bisa dari yang sederhana seperti sand filter sampai ke filter RO (reverse osmosis) jika airnya ingin digunakan sebagai air minum. (green.kompasiana.com).

Hal ini sama dengan hasil penelitian Edi Prasetyo Utomo dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mampu menginjeksikan air hujan ke tanah sebanyak 700 kali tangki berkapasitas 5.000 liter. (ristek.go.id).
Dengan membuat resapan air secara sederhana yang dkenal dengan nama biopori, yakni lubang-lubang dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah (biopori.com). Dengan membuat manual biopor tersebut maka akan lebih baik lagi dibuat sumur resapan Sumur Resapan (infiltration well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah (Pedoman Umum Pembangunan Sumur Resapan dalam Rangka Antisipasi Kekeringan). Misalnya membuat sumur resapan diameter 80 cm dengan kedalaman 3 meter untuk menampung air hujan yang berasal dari saluran air tadah hujan yang berfungsi untuk meningkatkan daya resap air dalam tanah. 

Metode tersebut akan berhasil dan sukses jika dilakukan bersama-sama antara pelaksana kabupaten lebak dengan masyarakatnya untuk membangun penampungan air hujan tersebut.  Dengan membangun disetiap desa atau kecamatan minimal 1-3 penampungan air hujan dengan kapasitas 5.000 liter, membuat sumur resapan disetiap lahan kosong dan biopori.

2.    Penanggulangan Air Tadah Hujan untuk dijadikan air minum
Air hujan yang telah tertampung dapat dimanfaatkan untuk dijadikan air minum, dengan menyaring terlebih dahulu dengan metode yang sederhana (aimyaya.com):
a.    Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b.   Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
c.    Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d.   Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
e.    Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
f.     Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
g.    Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF.
h.   Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
i.      Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
j.      Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
k.    Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. 

Kemudian dari metode diatas dapat dibuat suatu korelasi dengan alat modern dari produk unilever yang memiliki teknologi inovasi yang tinggi, yakni pureit, dimana suatu produk cara mudah, praktis untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Metode yang diberikan oleh pureit ini dengan menggunakan 4 tahap permunian air, sebagai berikut; (1) Saringan Serat Mikro; Mengilangkan kotoran; (2) Filter Karbon Aktif; Menghilangkan parasit & pestisida berbahaya (3) Prosesor Pembunuh Kuman; Dengan 'programmed disinfection technology' menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat. (4) Penjernih; Membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami. Memang pureit banyak menguntungkannya yakni tidak perlu memasak air, tidak memakai galon air mineral atau isi ulang sehingga banyak mendapatkan penghematan untuk pengeluaran rumah tangga. Dengan menuang air mentah kedalam pureit, tidak perlu adanya sambungan kedalam keran. Pureit memiliki kapasitas wadah yang lumayan besar dengan 9 liter wadah atas dan 9 liter dalam wadah transparan. Sehingga air yang hujan yang telah ditampung kemudian disaring untuk dijadikan air minum, dan dituang kedalam pureit dapat langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Kesimpulan dan Saran:
Sumber air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi masyarakat luas khususnya pedesaan karena mereka lebih banyak memerlukan air dalam kehidupannya, seperti pengairan, irigasi, dsb. Dengan adanya berbagai permasalahan yang timbul baik disebabkan oleh alam musim kemarau) dan ulah manusia itu sendiri (kurang bijak dalam penggunaan sumber air). Dengan adanya  metode-metode yang dapat digunakan dalam mengatasi kekeringan, sumber air, dsb, misalnya penampungan air hujan, biopori dan sumur resapan yang tidak memakan biaya yang besar bagi masyarakat pedesaan. Semua metode akan berhasil jika terdapat gotong royong yang merupakan budaya asli Indonesia antara masyarakat, pejabat pedesaan, dan para aparatur negara.
Dengan adanya program CSR (Corporate Social Responsibility) sebaiknya Unilever dengan produk yang memiliki teknologi dan inovasi yang excellent dapat meng-hibah-kan produk pureit kepada masyarakat pedesaan yang sangat membutuhkan air minum berkualitas.





Share this article :

4 comments:

  1. allow mas bowo, pureitnya dah diterima kah? saya belum ni...

    BalasHapus
  2. salam mas willy, kalo saya kebetulan datang langsung ke gedungnya (ditelpon) untuk datang kesana. kemarin saya tanya, mungkin 3 hari akan setelah dikirim hadiahnya akan sampai ketangan mas.
    sorry nih baru bales komentarnya. :)

    BalasHapus

Translate

Tentang Saya



Selamat Datang...

Semoga blog ini bisa memberikan inspirasi bagi teman-teman penulis, sehingga bisa menciptakan suatu karya penulisan yang mendunia..

"Ilmu tidak akan ada yang menguap selama masih ada yang mau mempelajari"

Arsip Blog

 
Support : Fariebowo
Copyright © 2013. Fariebowo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger