Home » » “Membaca dan Hak”

“Membaca dan Hak”

Written By Unknown on Minggu, 01 Januari 2012 | 1/01/2012 09:12:00 PM

Membaca disini bukan dimaksudkan untuk “baca”sebuah buku akan tetapi saya bermaksud untuk memberi pandangan saya
mengenai “membaca” situasi dan kondisi dan apa yang sebaiknya dilakukan? Just follow your heart.. kalau ragu2 mending jangan dilakukan (saran saya).

Pernah gag kalian pada saat makan di warung tenda atau di tempat2 makan tiba2 “dikunjungi” tamu yang ga diundang,, ya pengamen (mau yg suara bagus ampe yg biasa aja); pengemis bahkan sales. Pasti pernah doong.. hehehe.. ini sedikit sharing aja dari saya tentang hal2 begitu,,

Saya pernah pada saat makan soto di bilangan kramat sentiong, ada seorang “penyemir sepatu” pada saat itu lagi makan bertiga dengan rekan kerja saya, lagi enak2nya makan “penyemir sepatu” tersebut menawarkan jasanya akan tetapi pada saat itu saya lagi makai sepatu yg tidak bisa disemir.. oleh sebab itu saya tolak lah tetapi karena lagi asik makan saya ga sempet menoleh kebelakang, ketika saya melihat sang “penyemir sepatu” tersebut ternyata beliau tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap yaitu tidak memiliki kedua kaki, betapa miris hati saya ketika melihatnya. Dan akhirnya saya menanyakan kepada teman saya agar mau disemir sepatunya,, kenapa saya bilang begitu karena secara spontan ketika lihat “penyemir sepatu” tsb saya langsung menanyakan untuk pesan soto dan makan bersama saya. Dan ternyata ajakan saya ditolaknya, bahkan saya kasih uang saja tidak mau dia tetap mau menyemir sepatu saja dan di kasih upah sebesar 3.000 rupiah. Masya Allah,, sangat hebat orang ini.

Dibenak saya pada saat itu adalah, apakah saya bisa seperti itu, mengerjakan sesuatu tanpa harus melakukan perhitungan, cukup bekerja dengan lilahita’ala, bagaimana dengan gaji?? *itu adalah hak kita, akan tetapi saya bermaksud dalam hal ini adalah kita bekerja bukan demi gaji atau uang TAPI karena lilahita’ala, bagaimana bisa melihat kalau kita bekerja karena ALLAH?? Gampang kok cara melihatnya yaitu lihatlah orang2 yang selalu mengingat bahwa didalam gaji/harta kita terdapat HAK anak2 yatim dan kaum dhuafa dengan cara bersedekah, infak.

Bagi saya bersedekah ataupun infak baik secara besar atau kecil; baik tersembunyi atau terang2an; baik siang atau malam hari, yang paling terutama adalah berani mengalahkan rasa pelit, niat karena Allah dan ikhlas atau pasrah.

Coba kalian melihat/bercermin pada diri sendiri, apakah yang akan kalian lakukan jikalau “HAK” kalian tidak dibayarkan oleh perusahaan atau rekan kerja kalian??? *pasti ada yang bilang saya dizalimi, ada yang marah2 mengeluarkan sumpah serapah dsb.. # TAPI apakah kalian ingat di dalam harta kalian ada “HAK” anak2 yatim dan kaum dhuafa terus apakah mereka menuntut seperti kalian lakukan di dunia ini??


“BERPIKIRLAH sebelum bertindak dan BERSEDEKAHLAH sebelum berpikir ~Ferdian Arie Bowo~”
Share this article :

Translate

Tentang Saya



Selamat Datang...

Semoga blog ini bisa memberikan inspirasi bagi teman-teman penulis, sehingga bisa menciptakan suatu karya penulisan yang mendunia..

"Ilmu tidak akan ada yang menguap selama masih ada yang mau mempelajari"

Arsip Blog

 
Support : Fariebowo
Copyright © 2013. Fariebowo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger